Wednesday, August 27, 2008

Rapat buat acara buka bareng en Reuni Akbar

Hari kamis tanggal 22 Agustus, ada kumpul-kumpul buat ngebahas masalah buka puasa bareng en rencana reuni akbar.
Hadirin terdiri dari tante Dina, Opa Jambrut, Mak Nana, Ibu Meta, mas Tommy, gue, dan bozz Ipank. Gue, Meta + Nana dateng blakangan, kita betiga nyampe di venue "Warung Kita" AutoMall kira-kira jam setengah tujuhan deh, peserta yang lain dah pada dateng.
Langsung aja deh, kita-kita sepakat mo ngadain acara buka puasa bareng, yang tempat ama waktunya masih tentative, cuma ancer-ancernya pertengahan Ramadhan. Selaen masalah buka puasa bareng itu, kita juga ngebahas masalah kontribusi dari tiap angkatan untuk acara reuni akbar Labschool. Dina punya usulan bakal acara disana, kita-kita angkatan 88 mo buat kaos biar kliatan bahwa motto kita "YANG PENTING KOMPAK" itu masih brasa. Semua yang hadir sih setuju aja, person yang di daulat buat design kaosnya mas Tommy, trus abis itu kita juga ngebahas masalah laen, biasalah, dana, jumlah, ama prakiraan kira-kira berapa kaos yang mo di buat ama gak ktinggalan ukuran kaos itu, soalnya kan skarang badan anak-anak dah pada melar, apalagi yang modelnya kayak ipul, pak haji gemblong..., reasz aja skarang gemuk lageee,... Kira-kira jam 10-an kita bubaran deh dengan masing-masing dah bawa agenda apa yang musti dikerjain supaya acara ini bakalan sukses...

Friday, August 22, 2008

ES CENDOL VS NASI BOGANA

Rasanya baru kemarin ngumpul di rumah Kiki. Di kuping kita, kayaknya masih belum hilang, bunyi raungan motor-motor dan deru mobil-mobil yang hilir mudik di jalan Kalimalang, persis depan rumah sang tuan rumah yang berbody tambur itu.



Acara buka puasa bareng pertama YPK yang semi formal itu, jatuh pada tanggal 30 September 2007. Dimana dihadiri Ustadz kaliber Labs: Dady. Tentu saja ada Ustadz beneran. Banyak makanan yang disajikan di situ. Mulai dari es cendol sampai nasi bogana. Hmmm...nyumi...



Sebentar lagi puasa menjelang. Banyak harapan ditancapkan di Ramadhan kali ini. Banyak doa yang akan dipanjatkan. Untuk diri kita, orantua, maupun keluarga YPK. Khusus keluarga besar YPK, Insya Allah di Ramadhan tahun 2008 ini, kita pasti akan ngumpul lagi. Kapan dan dimana lokasi, sabar-sabar aja dulu ya? Atau jangan-jangan ada yang punya ide cemerlang...

Cerita seputar SARASEHAN ALUMNI LABSCHOOL

Hola temans....
Gue baru nyoba posting diblog ini..., mau cerita aja kalo pas tanggal 16 agustus kemaren, ada acara temu alumni LABSCHOOL di Kebayoran (filial-nya LABSCHOOL RAWAMANGUN. Acaranya sebenernya sih cuma ada tiga, yaitu masalah AD/ART kepengurusan alumni, Program atau rencana kerja kepengurusan, sama yang rada asik, REUNI AKBAR 40 tahun LABSC
HOOL, yang rencananya sih sekitar bulan November 2008, masih tentative sih...Angkatan 88 yang hadir kalo gak salah :Andus (soalnya dia jadi pembicara di acara seminar pendidikan paginya), Nana Cipoet, Lucky (mereka berdua didaulat buat nyanyiin lagu karangan abangnya Salsa, Thoersi, tapi yang spektakuler itu ternyata lyricnya hasil karya oom ipank...), Salsa, Dina,Adhe Riana, Acink, Meta, Gue, sama Ijam Disana kita-kita ketemuan sama angkatan laen, ada yg diatas kita, ada juga yang dibawah kita. Kalo guru yang dateng en kita kenal itu Pak Arief, Bu Ulya, sama Pak Prodjo, yang terakhir ini komen " aduh kalo begini susah ya untuk nyari tempat ngerokok...", padahal dulu waktu kita-kita masih pake putih abu-abu, beliau ini yang selalu ngejar-ngejar kita kalo lagi nyoba-nyoba belajar ngerokok.., tapi sekarang malah join-an buat nyari venue yang asik..., hehehehehe... gue disana sampe kira-kira jam setengah tigaan deh, trus biasa anak-anak kan hobinya nongkrong, jadi kita pindah deh ke cafe kcil yang ada diseberang LABSCHOOL KEBAYORAN ITU. Disana kita-kita ngobrolin apa yang bakalan kita kerjain buat ngeramein acara REUNI AKBAR itu..., Buat detailnya, nt-nt bisa komunikasiin aja sama Ipang, Dina,Nana...., Oke deh, kayaknya gue dah kbanyakkan nulis nih, capek juga..., see u ya....

ULTAH LABS: KEBAKARAN!

Suara sumbang pengamen di pengkolan jalan Pemuda nyaris tak mendapat perhatian lagi. Sebetulnya lagu yang dinyanyikan dua anak yang mengenakan kaos dekil itu, sedang hits di seluruh radio: Cinta ini Membunuhku karya D'Massiv. Dimana hampir seluruh segmen, mulai dari anak kecil sampai orangtua, menyenandugkan lagu itu. Beberapa mobil yang antri di jalan hampir sebagian lebih fokus pada satu hal: sebuah asap yang membumbung dari kompleks IKIP Jakarta.

Beberapa pasang mata lebih suka menatap bingung. Entah tak tahu apa yang akan dilakukan. Api itu besar, tapi masih jauh dari rumahnya. Sementara api terus melahap atap-atap yang ada di Teater Besar, menghanguskan tripleks-tripleks tua dan kaso penyangga atap, seorang ibu bolak-balik di depan teras rumah sambil memegang erat putrinya. Dia bingung.

Beberapa orang sibuk memadamkan api yang terus menyusup ke arah ruang SD. Jilatan si jago merah rupanya lebih cepat dari kedatangan pemadam. Jumlah air juga tak sebanding dengan kecepatan api yang sudah menghanguskan ruang kelas di lantai dua. Namun aneh, sebuah mukjizat Allah, sebuah masjid di lantai dua tak bisa dirubuhkan. Mungkin tersentuh, tapi tetap utuh.

Lagu Cinta Ini Membunuhku adalah ironi. Bisa realita, bisa fiksi. Namun kebakaran di Labs adalah realita. Sebuah "kado" untuk ulangtahun Lab School ke-40. Ada sebuah "pesan" dari kebakaran ini: sentilan untuk SD yang selalu penuh konflik. Apakah itu? "Dia" (baca: SD) yang diakui dan tidak diakui bukan sebagai bagian dari Lab School. "Dia" yang de jure berwujud sebagai SD namun de fakto sebagai sekolah swasta. Dengan bayaran swasta, tapi anehnya (katanya) masih terima BOS. Penuh konflik!

"Kalo mo gratis ya jangan sekolah di sini," ucap seorang Ibu berpenampilan menor, yang diamini oleh ibu-ibu lainnya. Sebuah statement sinis yang sebetulnya bisa menyakitkan banyak orangtua.

Kini orangtua-orangtua yang sinis itu yang menganggap diri bisa membayar berapa pun harga masuk sekolah, moga-moga tersentil dengan peristiwa kebakaran. Sadar. Anak-anak mereka sampai kini diungsikan di sekolah, yang benar-benar gratis. Yang mendapat BOS, tapi tidak memunggut biaya sekolah lagi. Dengan fasilitas yang tak sebaik di SD Labs. Tak ada penyejuk ruangan.

Si pengamen itu kini duduk di sebuah batu yang ada di pinggir jalan. Matanya kecil menerawang kosong ke ujung jalan, dimana terdapat sebuah halte busway. Ada beberapa orang di situ yang sedang menunggu. Pohon rindang memayungi pengemen itu. Sambil memetik ukulele, mulut kecilnya bersenandung. Kali ini lagu anyar dari Krispatih yang juga sedang diputar di radio seluruh Indonesia, termasuk di program musik Satu-Satunya yang ada di tvOne.

Bila...rasa ini rasamu...