Tuesday, July 31, 2007

Salam bahagia buat Satya

Salah satu sahabat kita baru saja dikarunia kebahagiaan yang sangat besar dengan lahirnya putra ketiga mereka. Selamat untuk Satya Dharmawangsa dan istrinya Laila Azra atas lahirnya Hilmi Dhanifansyah, yang lahir hari ini tanggal 31 Juli 2007 jam 15.00 waktu Singapura. Belum banyak data yang gue peroleh selain dari email Lucky Ismail yang menyampaikan berita bahagia ini. Nanti gue pasang foto-fotonya seandainya Satya mengirimkannya lewat email.

Teriring salam dari kita semua untuk Satya dan istri, semoga selalu berbahagia, dan semoga Hilmi kelak menjadi anak yang baik, sholeh serta bisa membanggakan orang tuanya.

Monday, July 30, 2007

Proyek Perdana YPK'88...hebat, saluuuut!!!

Temanss...
Berikut ini laporan pandangan mata dari Anto Prodjo tentang kisah sukses proyek sosial perdana dari himpunan alumni YPK'88 pada hari Sabtu kemarin. Gue sendiri ngga' ikutan, makanya minta tolong Oom Brillianto untuk buat ulasan kegiatan tersebut. Satu hal yang gue seneng banget plus bangga, ternyata kekompakan kita masih sangat-sangat terasa dan Alhamdulillah bisa mulai disebarkan untuk kesejahteraan orang banyak.

Silahken menikmati laporannya....

Jumat, 27 Juli 2007, pukul 18.45 WIB

Setelah melakukan survey lokasi ke Sekolah Darurat, sebagai Ketua Almuni YPK, Ipank akhirnya menyetujui usulan Anto buat melakukan bakti sosial (selanjutnya: baksos) ke Sekolah Darurat Kartini. Sebuah sekolah yang berlokasi di kolong jembatan tol Ancol. Syukurlah, Ipank belum kapok datang ke sekolah yang jumlah siswanya mencapai 500-an orang itu, setelah peristiwa “jumpa fans” mendadak pas survey.

Malam itu, di rumah Arti di bilangan Daksinapati, Rawamangun, sudah ada Ipank dan Arti. Mereka merencanakan akan meeting “kecil” sebelum belanja kebutuhan buat disumbangkan ke sekolah itu. Beberapa teman YPK sempat dihubungi untuk hadir di rumah Arti. Ya, buat apa lagi kalo bukan untuk urun rembuk soal baksos esok hari. Anto dan Ijam ikutan hadir malam itu. Mereka semangat buat mensukseskan baksos YPK pertama ini. Bahkan Ijam sempat dorong-dorong mobil dulu, gara-gara aki mobilnya soak. Gak apa-apa ya Jam? Yang penting niat elo tulus dan iklas buat bantuin baksos. Oh iya, kalo ada yang protes mana Anto? Kok di foto gak ada? Tampang Anto emang gak pernah muncul. Ya, begitulah nasib kalo jadi seksi dokumentasi. Selalu behind the scene alias di balik kelambu.

Menurut Ibu Ryan dan Ibu Rossy -selaku Kepala Sekolah Darurat Kartini-, sebaiknya diberikan sembako aja. Alasan mereka yang dikenal sebagai Ibu Kembar itu, sumbangan sembako lebih langsung dinikmati anak-anak dan keluarga mereka. Mereka memang gak mau banyak-banyak menerima uang cash, karena banyak oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memanfaatkan uang sumbangan, masuk ke dalam kantong pribadi. Istilahnya: memanfaatkan kemiskinan demi ambisi pribadi. Walhasil, Ipank menginstruksikan buat membelikan lebih sembako dari uang sumbangan itu. Anto mengusulkan agar gak perlu banyak item belanjaannya. Yang paling penting beras dan “teman-teman”-nya beras. Ade dan Arti setuju.

Malam itu, sumbangan masih terus mengalir. Kita tahu, info baksos kurang dari sebulan. Awalnya, kas YPK cuma satu juta tujuratus ribu rupiah. Eh, dalam tempo dua minggu naik menjadi dua juta, trus tiga juta, dan sampai malam itu terhitung mencapai angka lima juta enam ratus ribu rupiah. Uang segitu belum termasuk sumbangan lain dari seorang dokter rekan Ipank berupa beras 200 kg dan 100 kg lagi dari salah seorang rekan YPK, lalu dari teman-teman lain. Wow?! Luar biasa bukan?! Tak heran sebagai Ketua YPK, Ipank bangga pada partisipasi anggota YPK yang telah menyumbang. Thanks, Bro! Semoga sumbangan teman-teman dicatat Allah. Amin. Buat yang belum nyumbang atau nyumbangnya masih dikit, nyumbang lagi ya...hehehe, karena kita masih akan melakukan next baksos.



Tiba waktunya mengkalkulasi uang senilai lima juta enam ratus ribu itu. Buat apa? Apakah semuanya dibelikan sembako? Berapa rupiah dibelikan beras? Trus ada gak yang diberikan cash? Nah, hal-hal kayak gitulah yang dibicarakan di meeting “kecil” di rumah Arti malam itu. Lihatlah wajah Ade yang serius menghitung-hitung uang yang akan dibelanjakan. Sementara Arti sibuk menulis apa-apa yang akan dibeli dan berapa jumlahnya.

Seperti di dalam gedung bundar MPR/DPR, terjadi perdebatan seru dari masing-masing fraksi. Dari fraksi Partai Rambut Uban diwakili Ijam. Wakil dari Partai Selebritu Mabuk Bae diwakili Ipang. Wakil Partai Kumis Tebal dikomandoi Anto Prodjo. Sementara wakil fraksi Partai Perempuan Asoy Geboy diwakili Ade dan Arti. Meski adu debat, tapi mereka tetap berkepala dingin. Gak sampai lempar-lemparan sandal. Walhasil, kami putusin dari lima juta enam ratus ribu rupiah itu alokasikan tiga juta cash dan sisanya belanja sembako.



Awalnya, kami niat belanja di Makro Kelapa Gading. Namun, mengingat hari semakin malam, akhirnya diputuskan belanja di Tip Top. Di supermarket yang berada di bilangan Rawamangun ini kami beli berkotak-kotak mie instant, puluhan minyak goreng, beberapa sarden, dan kornet.

Entah memang awal bulan atau memang kebetulan, malam itu Tip Top rame banget, Bo! Untunglah beberapa orang di situ gak begitu kenal Ipank sebagai selebriti top. So, kami bisa belanja dengan leluasa. Gak ada jumpa fans dadakan lagi, gitu maksudnya. Ada sih beberapa ABG yang mencuri-curi pandang ke Ipank. Gak tahu mereka kenal Ipank sebagai bintang sinetron atau mantan tukang kredit. Sementara ada juga ibu-ibu muda yang senyam-senyum ke Ipank. Awalnya Ipank membalas senyuman ibu-ibu muda itu. Begitu tahu yang disenyumin suami mereka, yang kebetulan berada di belakang Ipank, karuan saja Ipank malu hati.

Bak berada di sebuah labyrin, dengan membawa troli, kami masuk ke jalur-jalur rak. Dari satu ke rak lain, mencari barang-barang yang sudah masuk list belanja. Yang pertama, kami membeli minyak goreng. Selanjutnya mie instan, dan barang lain. Ade sempat sewot lihat Ipank yang sibuk terima telepon. Entah telepon dari fansnya atau dari agencynya yang ngabarin buat main sinetron. O iya, selain Ijam, Anto, Ipank, Ade, dan Arti, ada bantuan lagi yang datang menemani belanja, yakni Pepi. Kedatangan Pepi tentu saja sangat bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Pasalnya, ia memiliki postur bak kuli kapal Tanjung Priuk. Jadi cocok banget buat ngangkut barang-barang belanjaan.

Akhirnya kami kelar belanja. Total belanjaan mencapai dua juta empatratus limapuluh ribu rupiah. Jadi, sisa uang belanja senilai seratus limapuluh ribu dimasukkan ke dalam sumbangan cash. Kelar belanja, kami sepakat bubar buat istirahat, karena besok kumpul lagi pukul sembilan di rumah Arti sebelum berangkat ke Sekolah Darurat. Fisik boleh letih, namun semangat buat baksos esok hari tetap berbinar-binar. Ini bisa terlihat dari mulut Pepi yang berbinar-binar, eh salah ding, mata Pepi. Ipank pun tetap ngasih motivasi ke Ijam, Ade, Arti, dan Anto agar tetap semangat, demi menyogsong hari esok yang cerah ceria.

Sabtu, 28 Juli 2007, pukul 09.00 WIB

Anto adalah orang pertama yang sampai di rumah Arti. Tepat pukul sembilan. Selanjutnya datang bergiliran Thaya, Ipank, Susi, Salsa, Ijam, Pepi, N’jik, dan Ade yang juga mengajak putrinya.



Kami sempat urun rembuk lagi buat mendistribusikan beras yang masih belum terangkut ke mobil. Perlu diketahui, di bagasi mobil Anto sudah ada 200 kg beras dan 11 kotak mie instan. Sementara di rumah arti masih ada 300 kg beras lagi. Siang itu ada lima mobil. Mobil Thaya, Ijam, N’jik, Ipank, dan Anto. Kalo 300 kg beras itu dimasukkan ke mobil Anto lagi, tentu aja gak mungkin. Bisa-bisa shockbreaker Avanza-nya menjerit-jerit. Ada yang mengusulkan didistribusikan ke empat mobil, selain mobil Anto.



Usul itu juga gak mungkin, karena mobil Thaya gak punya bagasi sebesar mobil MPV. Mobil N’jik di bagasinya juga penuh barang. Begitu juga mobil Ipank. Walhasil mobil Ijam yang menjadi “sasaran”. Namun, gak mungkin 300 kg diangkut dengan mobil Ijam semua. Untunglah per karung beras isinya 50 kg. So, di mobil Ijam “dinaikkan” 150 kg beras atau 3 karung. Trus sisa 150 kg beras lagi ditaro dimana? Mobil Arti! Yap! Mobil N’jik dan Thaya terpaksa “diistirahatkan”, mengingat dua mobil tersebut gak bisa membawa beras.

Pukul 11.30 WIB.

Setelah melakukan iring-iringan empat mobil dengan dikomandoi mobil Anto, rombongan alumni YPK tiba di lokasi Sekolah Darurat Kartini. Kami langsung disambut Ibu Guru Kembar: Ibu Ryan dan Ibu Rossy. Kebetulan siang itu, selain ada beberapa siswa yang belajar, ada pula yang sedang melakukan kerja bakti.

Kami duduk di bangku yang sudah disiapkan oleh murid-murid. Sebelum memberikan sumbangan, rupanya Ibu Kembar sudah menyiapkan agenda lain, yakni pementasan murid-murid Sekolah Darurat Kartini. Tentu saja kami senang, meski sebetulnya kami gak perlu diberikan “upacara-upacara” seperti seremonial ini. Namun, tentu saja agenda “kejutan” Ibu Kembar ini tetap kita hormati.



Sebenarnya ada tujuan lain Ibu Kembar mempertunjukan murid-murid sekolah itu. Mereka ingin murid-murid yang berbakat nyanyi, menari, dan punya wajah cantik dan tampan bisa diorbitkan. Ya, hitung-hitung bantu memberdayakan mereka, siapa tahu gara-gara kita (di antara alumni YPK) nasib anak-anak kolong jembatan, yang berasal dari keluarga miskin, bisa berubah. Kalo dilihat, banyak lho wajah-wajah mereka yang ganteng dan cantik (gak kalah sama model-model ibukota). Bahkan menurut Ibu Kembar, penyanyi yang siang itu bawain lagu “Bunda” dari Rossa, sempat dikursuskan vokal di Purwacaraka. Begitu komitnya Bu Kembar buat mengangkat murid-muridnya yang punya bakat ini.



Selesai pertunjukan, Ipank memberikan sumbangan uang cash senilai tiga juta seratus limapuluh ribu rupiah dan lima kg beras ke Ibu Kembar. Khusus beras dan “teman-teman”-nya beras dilakukan secara simbolis. Kok simbolis? Begini ceritanya, jadi 500 kg beras dan “teman-teman”-nya beras itu harus dikirim ke rumah Ibu Kembar di Kelapa Gading. Sebab, kalo diletakkan di sekolah itu, selain gak ada tempat, juga menjaga agar gak terjadi hal-hal yang gak diinginkan. Pencurian beras, misalnya. Maklumlah, sekitar kolong jembatan Ancol rawan pencurian.



Kelar pemberian sumbangan simbolis dan uang cash, kami sempat foto-foto sejenak, baik dengan Ibu Kembar dan murid-murid di situ. Lain halnya dengan N’jik. Naluri mengajarnya tiba-tiba keluar. Ia sempat menjadi guru murid-murid SD di sekolah itu. Pelajaran yang dipilih pria asal Utan Kayu yang dulu sempat kribo ini adalah menyanyi. Pilihan mata pelajaran ini barangkali ambisi lamanya yang gak kesampaian menjadi anggota duo kribo. Ia terdepak oleh Ucok AK yang berduet dengan Achmad Albar. Sayang, lagu yang dipilih gak cocok banget sama anak-anak SD. Yang dipilih lagu “Pudar” dari Rossa, yang ada lirik soal “selingkuh-selingkuh”. Kok anak SD diajar selingkuh sih, N’jik?



Saat itu udara panas sekali. Gak ada angin yang membuat hawa gerah menjadi sedikit sejuk. Mulut pun kering. Perut lapar. Seorang provokator mengusulkan buat lunch. Gayung bersambut. Ipank setuju. Kami pun memilih tempat di sekitar Ancol, tepatnya di restoran Padang.



Kelar lunch, Ipank, Anto, Susi, Arti, Salsa, Ijam, Pepi, N’jik, dan Ade sempat berdiskusi lagi. Topik diskusinya adalah membahas agenda alumni YPK berikut. Pertama, pendistrbusian 300 kg beras plus sembako yang masih ditumpuk di rumah Ijam, evaluasi baksos ini, pemilihan Ketua Reuni 2008, dan next project: donor darah. Diskusi seru banget, gak terasa jam sudah menunjukan pukul 1.30 WIB. Karena ada beberapa teman yang punya acara lagi, terpaksa diskusi dihentikan. Insya Allah, akan dilanjutkan ke meeting informal lain dengan waktu dan tempat yang akan ditentukan selanjutnya.

Alhamdulillah, proyek pertama YPK berhasil. Buat teman-teman yang sudah menyumbang, sekali lagi terima kasih banyak. Buat teman-teman yang ikut belanja dan hadir pada penyerahan sumbangan juga kami ucapkan terima kasih, karena sudah menyempatkan waktu dan tenaga. Proyek pertama ini menunjukan YPK masih benar-benar kompak. Moga-moga di next project partisipasi rekan-rekan lainnya juga lebih banyak lagi.

Yang Penting (masih dan selalu) Kompak!!!!


Sunday, July 29, 2007

Musik 80an masih asyik....

Waktu kita abg, sekitar SMPan lah kira-kira, menonton video klip kelompok musik favorit kita tentu tidak semudah sekarang. Jaman itu, kita mesti keluar duit buat nyewa video betamax di rental-rental (atau di tukang sewaan video keliling yang pake tas gueeedeee banget itu...) Judulnya pun bermacam-macam, tapi yang paling laku seingat gue ada dua, Top Pop dan Rock Concert. Dua video musik yang berisi kompilasi dari berbagai macam group musik. Kalau Top Pop musiknya campuran, ada disco 80an, pop, black music ala Motown dan banyak lagi. Biasanya berisikan group musik seperti Duran-Duran, Spandau Ballet, Wham, Earth Wind & Fire, Kajagoogoo, Madonna, New Edition, Michael Jackson dsb, sedangkan kalau Rock Concert tentunya kompilasi musik rock saja. Stones, Van Halen, Zeppelin, Rush, Deep Purple, Scorpions sampai Def Leppard mendominasi isi video Rock Concert. Jadi ingat musik rock khas 80 an yang didominasi oleh bunyi keyboard seperti lagu Jump nya Van Halen.

Biasanya kita dulu punya kebiasaan nonton rame-rame, di satu rumah teman, pulang sekolah terus nonton deh...kadang-kadang ada juga bonusnya, kalo pas rumahnya kosong ngga' ada orang tua, sehabis nonton musik langsung lanjut bilem ferjuangan yang penuh ah-uh-oh itu...hehehe...

Belakangan musik jaman kita remaja dulu itu muncul dan jadi nge-trend lagi sekarang ini. Group musik seperti Naif dan Club Eighties tak malu-malu mengakui kalo mereka terinspirasi dari musik era 80an. Gue juga yakin, kalo kita pas ngga' sengaja dengerin lagu-lagu jadul itu pun pasti senangnya bukan main, pasti ikutan nyanyi (asal jangan Kiki Gemblong ikutan nyanyi aja...masih fales ga Ki?) Nah..., mulai hari ini, di segmen Clip Of The Day, secara bergantian akan gue pasang video-video klip musik 80an, yang masih asyik ternyata untuk dinikmati hari geneee....

Happy listening temans....

Friday, July 27, 2007

Pria penggemar Napacin

Sebagai salah satu anak yang dari TK juga sudah ada di Lab School, tentu semua orang kenal sama pria yang akrab dengan Napacin ini. Siapa lagi kalau bukan Juliadi Karmandito alias Oncel. Hari ini, sama dengan Inno, Oncel berulang tahun yang ke 37! Udah tua juga ternyata elo 'cel...masih bengek ngga'?...hehehehe

Jaman TK dan SD gue sekelas sama Oncel, sering main ke rumahnya. SMP dan SMA ngga sekelas, tapi tetep aja kita sering main ke rumahnya dipojok jalan itu. Entah sebagai markas tempat kita makan, minum dan ganti baju kalo main bola di At-Taqwa, atau ya cuma maen-maen aja. Semua tentu ingat kolam ikan di rumahnya Oncel yang sering kita jadikan tempat buat nyeburin sepatu-sepatu kalo kita lagi becanda gila-gilaan. Yang gue sampai saat ini ga' tahu adalah kenapa anak ini dipanggil Oncel...?

Gue punya pengalaman unik tapi asyik sama anak ini, waktu SMA tiba-tiba dia kebanjiran duit entah dari mana? Yang jelas, gue, Handry, Wawan Kapir, Reasz, Eri, Gemblong dan banyak lagi anak-anak saat itu yang menikmati ketajiran Oncel yang tiba-tiba ini, setiap hari makan siang ditraktir sama dia, inget ngga' restoran Jawa Tengah di deket Lab School, atau ke Jalan Sabang sambil dibeliin kaset di Duta Suara...yang jadi boss ya Si Oncel ini.....Kurang lebih sekitar sebulan lah kita menikmati hidup ala orang tajir yang ngga' mikir kehabisan duit! Hahaha...ternyata asyik juga punya temen yang royal....



Belakangan, Oncel harus berpisah sementara karena dia masih ingin duduk setahun lagi di bangku SMA. Terakhir ketemuan sama Oncel pas angkatan kita bikin acara makan dan kumpul bersama di Putt-Putt kira-kira lebih sebulan lalu itu. Tampang dan perawakannya masih sama kayak SMA, begeng. Ketawa dan becandaannya pun masih sama kayak dulu...hehehe

Buat Oncel, selamat ulang tahun bung! Semoga panjang umur dan selalu diberikan kebahagiaan dan kesejahteraan oleh Yang Maha Kuasa......Buat teman-teman, ini gue pasang foto Oncel selagi menjadi ayah yang baik, bersama putra semata wayangnya....

Si bule ulang tahun!

Sebagai satu-satunya anak indo di angkatan kita, sejak TK Inno sudah keliatan paling beda dibanding kita-kita yang berkulit sawo matang ini. Selain itu juga ditambah dengan cukup seringnya sang nyokap yang bule tulen berada di lingkungan sekolah kita membuat kehadiran Inno benar-beran terasa. Hal yang paling gue ingat waktu SD adalah Inno suka sekali datang ke sekolah dengan menggunakan sepatu bola! Gue rasa sampai kita lulus SMA pun, satu-satunya anak yang ke sekolah pake sepatu bola adidas item strip-strip putih ya cuma dia....

Menginjak SMP, Inno punya hobby baru, dan dia jadi jagoan di hobbynya yang satu ini....breakdance! Jaman itu, gue inget banget kelas gue, kelas C, kerap ngadu breakdance sama kelasnya Inno, kelas A. Dari kelas gue kita ngandelin Apit si jago head spin, di kelas A, tentu Inno salah satu jagoannya....

Ternyata sampai SMA, gue ngga' pernah sekalipun sekelas sama Inno. Tapi kalau kenal dan berteman ya pastilah. Seperti yang sering gue tulis di posting-posting sebelumnya kalau angkatan kita memang ajaib, pertemanan tidak tersekat-sekat oleh kelas dan jurusan! Di SMA ini, Inno mulai dikenal dengan kehebatannya yang lain, naik gunung dan panjat tebing. Bersama Acing, Mahyuzar, Arie, Dady, Bie dan banyak teman-teman angkatan kita lainnya, Inno aktif di Palabs dan menjadi salah satu bintangnya. Setiap hari pulang sekolah, kerjanya main ke 'tebing' di samping sekolah, semua pasti masih ingat lah. Yang jelas semua masih ingat sama semua tindak-tanduknya si bule ini, termasuk kisah asmaranya dulu dengan seorang teman kita juga yang baru masuk di Lab School waktu kita SMA..hehe...



Selamat ulang tahun 'no!
Semua teman-teman kita kaget begitu melihat tampang elo saat ini, yang kalau kata Arief Anwar -kayak pemeran penjahat di film-film Hollywood...haha...Untung Inno sekarang ada di Amrik, kalau ada disini, udah pasti diundang main sinetron, jadi bapak-bapak Indo....

Semoga sukses dan bahagia selalu ya....
Buat teman-teman, ini gue pasang fotonya Inno lagi mejeng diatas tebing, yang gue colong dari friendsternya dia....


Duet kembar ulang tahun

Hari ini ada dua sahabat kita yang berulang tahun. Dua-duanya mahluk lama, alias sudah ada di Lab School sejak TK! Selamat ulang tahun buat Innosanto Nagara dan Juliadi Karmandito atau Oncel. Tulisan lengkap soal dua mahluk ini nanti ya...gue mo' meeting dulu! Yang jelas sekali lagi, selamat ulang tahun Oncel dan Inno!

Thursday, July 26, 2007

Masih ada dua hari

Halllooowwww....!

Masih ada waktu dua hari lagi untuk teman-teman yang mau berpartisipasi dalam rangka bakti sosial Labs88 ke Sekolah Darurat Kartini yang akan diselenggarakan tanggal 28 Juli nanti. Beberapa waktu yang lalu, Ipang bersama Anto Prodjo dan beberapa teman menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan survey ke sekolah tersebut. Dalam kunjungan tempo hari, Ipang menyempatkan diri memberikan sekedar oleh-oleh buat anak-anak sekolah disana, yang disambut dengan sangat antusias oleh murid-murid sekolah tersebut. Tak lupa mereka pun berebutan meminta tanda tangan.


Antusiasme anak-anak menyambut bintang sinetron

Layaknya seorang selebriti artis sinetron kondang yang sedang berkunjung, kedatangan ketua YPK'88 kita ini pun langsung disambut meriah oleh duo ibu kembar pemilik sekolah. Tak lupa, dalam kunjungan singkat inipun pengamanan ketat diberlakukan mengingat pentingnya tokoh kita ini. Tampak dalam gambar beberapa aparat wanita yang turut mengamankan Ipang ini.


Tampaknya cocok jadi calon Gubernur, dibanding Fauzi Bowo atau Adang...


Aparat keamanan menjaga Ipang dan duo kembar pemilik Sekolah...

Mudah-mudahan sumbangan yang terkumpul dari rekan-rekan Labs88 nantinya akan bisa bermanfaat bagi murid-murid Sekolah Darurat Kartini ini. Mungkin ini saat yang tepat bagi kita semua untuk bersyukur bahwa kita semua saat sekolah dulu tidak perlu sampai bersusah payah seperti ini, bisa mendapatkan banyak kemudahan dan fasilitas sekolah yang layak. Maka dari itu tampaknya tak ada salahnya kalau kita bisa menyisihkan sedikit rezeki yang kita peroleh untuk membuat anak-anak di Sekolah Darurat Kartini ini bisa merasakan indahnya bangku sekolah seperti yang kita semua rasakan saat di Lab School dulu....

Tuesday, July 24, 2007

14 hariii...gileeeee!!!

Amppyuuuuunnn...sorrryyyyy...maaaappppp....
Gile nih...14 hari gue ngga' nulis apapun...hampir jamuran nih blog...! Padahal udah banyaaak nih wajah-wajah lama muncul seperti Apit...Rudi...Yantooo....oooowww....apalagi Paimeeen....!
Alasannya sih teteeppp...ditelan kesibukan metropolitan. Jadi deh ngga' nulis-nulis!

Untuk sekedar pengingat kembali, tanggal 28 Juli nanti, tim dari YPK'88, yang dikoordinir oleh Arti serta Ketua YPK'88 Ipang, akan melakukan kegiatan bakti sosial ke Sekolah Darurat Kartini (berita sudah gue upload di blog ini beberapa waktu lalu). Masih ada kesempatan bagi seluruh teman-teman Labs88 yang mau berpartisipasi menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu kegiatan ini.

Selain itu, gue juga sempat mendapat beberapa sms dan chat dari beberapa teman-teman kita yang menanyakan soal berita reuni besar 20 tahun angkatan kita di tahun depan. Mungkin memang belum banyak yang terinformasikan kalau tahun depan Insya Allah kita akan tetap berreuni, apalagi kepanitiaan sudah ada walaupun baru hanya terpilih Arie Hendro sebagai ketua reuni kita. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini gue atau teman-teman lainnya bisa berkomunikasi dengan Arie sehingga kelanjutan acara kita tahun depan bisa mulai ada pergerakannya.



Oke deh teman-teman, begitu saja dulu kabar-kabarinya. Ini gue pasang satu foto jadul, sehabis kita main bola di lapangan At-Taqwa, cuma sekedar ikutan momen rame-rame semangat menyambut tim PSSI yang....emang sih...kalah lagi....tapi semangatnya bolehlah....! Foto ini diambil waktu kita kelas 9, habis main bola lawan anak Labs'86, kita kalah 5-0!...Hehehehe...

Oks temans...
Sampai jumpa di posting berikutnya!

Tuesday, July 10, 2007

Uda Jupri nan jauh dimato....

Sampai kelas 2 SMP, teman kita yang satu ini masih dipanggil dengan nama panggilan kecilnya, Fery. Tapi entah angin apa yang membuat Reasz mengganti namanya menjadi Jupri! dan nama itulah yang kita kenal sampai sekarang....

Tanggal 5 Juli kemarin, pemilik nama asli Julfery Zaldy ini berulang tahun. Seperti yang kita tahu, Jupri asli orang Padang, tapi sipit matanya ngalahin sipitnya Yosep...hahaha...! Jupri ini bersekolah di Lab School sejak TK, seperti yang terlihat dari gambar yang gue pasang dibawah ini. Gue termasuk orang yang sering satu kelas sama dia. Dulu tinggalnya di Pondok Bambu, sering pulang bareng sama si Fadhil...karena sama-sama di daerah sana rumahnya.


Depan: Aldri, Kuyo (Dibelakang Aldri), Ayub, Oki, Tamtam, Suhendratko, Nova, Eri (berambut Jamur, dibelakang Nova) dan Jupri tersenyum seperti cover boy...
Berdiri: Toto (nyelip), Nita Pramestuti, Lina Faulina, Mpet, Thaya, Yulia, Rimbi, ?, Pramasanti, Sari Saulina, ?,


Sekarang ini Jupri masih bekerja dengan aman dan sentausa sebagai pegawai negeri di Bank BRI. Pas reunian kemarin Jupri juga menyempatkan datang meramaikan acara reuni. Sesekali muncul juga di milis. Sayangnya karena kesibukan Jupri suka jarang muncul kalau ada acara Labs88. Makanya, next time kalau ada acara Labs88 muncul dong Jup....sekalian dagang juga boleh...."Dipiliiih...dipiliihhh....dipilihhh..." Biar darah Padang elo terus mengalir, makanya boleh juga muncul sambil dagang....

Buat Uda Jupri si Padang Panjang Pantek Lah Gadang, selamat ulang tahun, panjang umur.... Semoga selalu dikaruniai kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan oleh Allah!

Selamat buat si Lady Rocker

Kalau ada satu keluarga yang semua anak-anaknya sekolah di Lab School adalah hal yang sangat lazim. Gue ngga' tahu sekarang, tapi jaman kita sekolah dulu banyak banget yang kayak begitu. Punya anak dua, dua-duanya di Lab School, ada tiga, tiga-tiganya di Lab School, bahkan kalau anaknya sampai empat atau lima, juga semuanya di Lab School. Di angkatan kita juga banyak yang begitu, kakak beradik semuanya di Lab School. Salah satu yang paling terkenal adalah keluarga teman kita yang tanggal 5 Juli kemarin berulang tahun. Nana Fitriana dan adik-adiknya. Kalau ngga' salah kakak beradik banyak ceweknya.

Waktu SMA, Nana dikenal aktif dengan berbagai macam kegiatan. Yang paling menonjol adalah main band! Jaman itu siapa lagi lady rocker angkatan kita kalau bukan Nana. Banyak sih cewek-cewek angkatan kita yang pernah nyanyi, jadi vokalis, sebut saja nama-nama seperti Mpet, Retno, Tiva, Dini, Dita dan nama-nama lainnya. Tapi yang penampilannya paling nge-rock, ya Nana. Coba lihat di foto yang gue pasang ini. Hehehehe....nger-rock abeeess! Tapi itu kan dulu...kalo dibandingin dengan penampilannya sekarang yang jelas beda, Nana sekarang berjilbab, seperti yang terakhir kita jumpai ramai-ramai waktu reuni 1988 awal tahun lalu.


Nana diantara penyamun-penyamun, habis main bola di depan rumah Oncel-Amel

Ki-ka: Alm. Pram, Yosep, Yoppi, Farid, Anto (mandi sambil main selang), Freddy Aji, Asyraf, Dibyo, Riza Jarjani, Trige (Nutup muka),
Duduk: Aries, Ijul, Nana dan Sony

Ok temansss, mari kita ucapkan selamat dan berikan doa selamat ulang tahun dari kita semua buat Nana Fitriana, semoga selalu dilimpahi kesehatan, kebahagiaan dan panjang umur oleh Allah, serta tercapai selalu semua yang dicita-citakan.

Monday, July 9, 2007

Kegiatan YPK 88

Selamat pagi teman-teman semuuuaaa!

Bulan Juli ini posting Labs88 akan gue mulai dengan parade ulang tahun anak-anak Labs88, tentu yang gue punya datanya ya...

Tanggal 5 Juli kemarin, dua orang sahabat kita berulang tahun. Mereka adalah Julfery Zaldy alias Jupri dan satu lagi Nana Fitriana atau sering disebut Cipoet waktu kita sekolah.
Satu lagi yang kemarin juga ulang tahun adalah sahabat kita Satrija Sigit.

Nanti satu-persatu gue posting ya...Yang jelas, kita sampaikan dulu selamat ulang tahun buat Jupri, Nana dan Sigit! semoga sehat-sehat, baik-baik dan bahagia selalu.....

Satu hal lagi,
Kemarin Ketua YPK 88 Judi Lifa menginformasikan sebuah kegiatan teranyar dari YPK'88. Kegiatan yang bersifat sosial ini adalah kegiatan konkrit YPK'88 yang pertama, yang Insya Allah nantinya akan disusul oleh berbagai kegiatan yang tujuannya dapat membantu mereka yang membutuhkan, bahkan tidak menutup kemungkinan kegiatan YPK'88 ini pun akan bisa membantu anggota keluarga kita sendiri alumni Labs88 seandainya ada yang membutuhkan satu dan lain hal.

Kegiatan YPK'88 kali ini adalah Santunan Sosial untuk Sekolah Darurat Kartini. Acara kita kali ini dikoordinir oleh rekan kita Arti Citraresmi dan tentu saja didukung oleh Ketua YPK'88 Ipang atau Judi Lifa.

Sekolah ini adalah sebuah sekolah bagi anak tidak mampu, yang didirikan dan dikelola oleh dua orang wanita kembar bernama Ibu Rosi dan Ibu Rian. Berikut ini artikel yang gue tulis dari beberapa referensi yang gue dapat lewat internet soal Sekolah Darurat Kartini.

Sekolah Darurat Kartini

Bangunan sekolahan itu menggunakan tripleks dari kayu. Ruangan seluas 40 meter persegi itu terlihat sesak dengan sekitar 80 anak yang belajar di tiap lantai. Untuk masuk ke atas, orang dewasa harus mernbungkukkan badan karena atapnya terlalu rendah.

Sekolah petak di tengah perkampungan kumuh di bawah jembatan layang itu adalah cita cita dari kembar bersaudara, Sri Rosiati (Rosi) dan Sri Irianingsih (Rian). Mereka yang akrab dipanggil ibu kembar itu termasuk orang kaya yang masa kecilnya dikungkung dan dimanjakan orang tua. Namun, justru keadaan itulah menyebabkan ibu kembar merasa terusik dan peduli pada kehidupan yang berbeda dari mereka. Sekolah yang didirikan ibu kembar dinamai Sekolah Darurat Kartini. lbu kembar tidak pernah menamakannya sebagai yayasan ataupun sebagai lembaga swadaya masyarakat (LSM). Di Jakarta, "Kartini" sekarang sudah mempunyai lima "cabang", yaitu di bawah kolong jembatan Rawa Bebek, bawah jembatan Ancol, bawah jembatan Pluit, bawah jembatan Tambora, dan di pinggir rel kereta api Kampung Janis.

Semua sekolah petak tripleks itu dibangun dalam lingkungan komunitasnya, tidak terpisah dari perkampungan utama. Jumlah murid Sekolah Darurat Kartini kini mencapai ribuan murid, dari taman kanak kanak, hingga SMU. Sebentar lagi juga akan dibangun poliklinik gratis untuk masyarakat.

Tidak Sengaja

Kegiatan filantropis Rosi dan Rian di bidang pendidikan kaurn dhuafa, sebenarnya tidak sengaja. Ceritanya, sekitar delapan tahun lalu, Rosi dan Rian berdialog dengan Jamin, salah seorang warga di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Saat itu, Jamin bertugas sebagai keamanan di wilayah tersebut. Rosi dan Rian menitipkan kendaraannya yang saat itu mogok.

"Waktu itu kita ingin memberi imbalan kepada Pak Jamin, tapi ia menolak. la menyarankan agar kami memberikan bantuan kepada warga saja," kata Rosi kepada Investor Daily saat menghadiri acara amal Sampoerna Foundation akhir pekan lalu di Sekolah Darurat Kartini, Rawa Bebek, akhir pekan lalu.

Setelah melihat kondisi wilayah di bawah jembatan layang, Rosi dan Rian melihat bahwa warga di sana amat miskin. Kecuali itu, anak anak dari keluarga itu juga banyak yang tidak bersekolah. Karena itu, pasangan kembar kelahiran Februari 1950 itu sengaja membangun sarana pendidikan bagi warga perkampungan kumuh di wilayah Jakarta Utara.

Selain didasari rasa kemanusiaan sebagai seseorang yang beruntung hidup di atas garis kemiskinan, inisiatif Rosi dan Rian mendirikan sekolah darurat juga atas dasar perhatiannya terhadap masalah pendidikan di Tanah Air.

"Kita melihat banyak anak di sini tidak punya kesempatan sekolah. Bayangkan, anak usia 10 tahun ada yang sudah menjadi pelacur. Nah, kita sebagai seorang yang berada, kenapa nggak mencoba untuk memberikan kesempatan," ujar Rosi.

Rupanya, kehadiran sekolah darurat itu mendapat respons positif masyarakat sekitar. Lima Sekolah Darurat Kartini yang didirikan Ibu Kembar ini, mampu menampung banyak anak miskin. Di Rawa Bebek saja, misalnya, tak kurang dari 350 siswa bersekolah.

Aksi sosial Rosi dan Rian pantas diacungi jempol. Maklum, ibu kembar kerap menyambangi lima sekolah darurat miliknya. Bahkan, mereka pun turut mengajar. Hebatnya lagi, untuk mem¬biayai kegiatan sekolah darurat itu, ibu kembar merogoh kocek pribadinya. Setelah sekolah tersebut berstatus disamakan pada 2000, Rosi dan Rian juga memberikan penghargaan. Lima belas pengajar di sekolah darurat itu mendapat tunjangan sebesar Rp 600.000 hingga Rp 850 ribu.

Demi melengkapi kepedulian sosialnya dalam pemberdayaan manusia, duo kembar ini menerapkan peraturan khusus bagi para pengajar di lima sekolah darurat yang dibangunnya. Apa saja peraturannya?

"Sederhana. Guru di sekolah darurat harus lulusan S1. Guru di sini tidak boleh menggalang dana di luar sekolah, tidak boleh meminta uang dari murid. Selain itu, guru juga tidak boleh memberikan uang kepada murid," ujar Rian.


Naaaah......

Kalau teman-teman Labs88 semua tergerak mau berpartisipasi dalam kegiatan ini, dibawah ini adalah keterangan lengkap soal acara kita tersebut. Kapan, dimana dan bagaimana caranya kalau ingin ikutan?

Santunan dapat berupa uang atau alat-alat tulis.
Pengumpulan Dana Santunan mulai tanggal 7 s/d 27 Juli 2007
1. Uang

Transfer/setor ke Rekening Angkatan :
BCA KCP Bendungan Hilir
No Rekening : 3011431788
Judylifa & Riana Permasari
(jika memerlukan konfirmasi, dapat hub: Riana Permasari)
Atau dapat langsung diberikan kepada :
Koordinator Kegiatan : Arti Citraresmi / 0818951912
Bendahara Angkatan : Riana Permasari (Adhe) / 085697238889
2. Alat tulis

Diserahkan ke Sekretariat YPK'88:

Jl. Pulomas III no.17
Kayu Putih - Jakarta Timur 13210
Hub. : Devy Taufiq (Pepi) / 0818914400

Seluruh santunan yang terkumpul akan langsung kita serahkan kepada Pengelola Sekolah Darurat Kartini pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Juli 2007
Lokasi : Sekolah Darurat Kartini, Jembatan Ancol, Jakarta Utara

Begitu teman-temansss....
Seandainya ada diantara teman-teman yang berniat membantu, bahkan jika ingin melihat langsung seperti apa Sekolah Darurat Kartini yang akan kita kunjungi, bisa dan boleh ikutan sama panitia pada saat kita berkunjung memberikan santunan hari Sabtu 28 Juli nanti.
Semoga niat baik dan ketulusan teman-teman semua bisa mendapat balasan dari Allah Yang Maha Kuasa.



Wednesday, July 4, 2007

Selamat untuk Ujie....

Gue selalu ingat bahwa tanggal 27 Juni itu ulang tahunnya Ujie. Sebabnya sederhana. Tahun 1994,, saat itu gue masih di Bandung, tanggal 27 Juni adalah tepat gue lulus sidang sarjana. Malamnya, gue datang ke rumah Ujie, sama Mahyuzar dan Thaya. Terus kita makan-makan, lupa makan dimana?

Waktu di Bandung dulu memang gue akrab sama Ujie. Padahal waktu SMA jarang banget main sama dia. Malah pas di Bandung, berempat sama Mahyuzar, Thaya, gue dan Ujie, kita sering banget jalan dan main bareng. Dengan Honda Civic merahnya kita berempat jalan-jalan seputar Bandung. Empat orang jomblo karena masing-masing ngga’ punya pacar…hahaha! Paling-paling sesekali ada beberapa anak-anak Labs88 yang kebetulan main ke Bandung, terus main ke rumah Ujie sama-sama kita. Biasanya Acink, Dewi, Asyraf, Ipank yang sering datang, atau sesekali juga teman-teman Labs88 yang juga kuliah di Bandung gabung main sama kita.


Dibelakang rumahnya Ujie, di Buahbatu-Bandung.

Ujie baru masuk Lab School di kelas 9 atau 1 SMA. Kalo ngga’ salah dulu dia pindahan dari kota Tegal. Di Jakarta, Ujie tinggal di rumah sepupunya, di kompleks Daksinapati. Sepupunya tak lain tak bukan anak Labs88 juga, Esal atau lengkapnya Ahmad Faisal. Sampai lulus SMA Ujie tinggal disitu sampai kemudian kembali bersama orangtuanya yang menetap di Buah Batu Bandung. Setelah sempat kuliah sebentar di Hubungan International UNPAR barengan sama Eri, Ujie kemudian sempat cuti lama kuliah dan bekerja di BBD, Bank Bumi Daya di Setiabudi, Bandung. Waktu itu sempat juga kalau mau ketemu sama Ujie ya gue main ke kantornya di Setiabudi, yang letaknya di utara Bandung.

Sekitar enam tahun gue kuliah di Bandung, begitu juga Thaya dan Mahyuzar, beda-beda tipislah. Ujie pun akhirnya kuliah lagi di UNPAD selepas berhenti bekerja dari BBD. Kemudian setelah gue lulus, terus balik lagi kerja di Jakarta, disusul Thaya dan Mahyuzar, sejak itu pula kita mulai jarang bertemu. Paling tidak setiap ke Bandung gue, Thaya dan Mah selalu nyempetin ke Buah Batu.

Sekarang Ujie tinggal di Big Apple, New York City. Sudah lama juga dia disana. Gue lupa tepatnya sudah berapa lama Ujie disana. Tapi setiap kali ada teman-teman yang ke Amerika, kayak Handry, Nana Fitriana, Riri-Upik, setiap pergi ke Amerika selalu ketemu sama Ujie. Beberapa hari yang lalu pun email dari Ujie tiba-tiba pop in, muncul di milis kita.

Selamat ulang tahun buat sahabat kita Suzy Herawati atau Ujie! Semoga selalu mendapatkan rahmat dan perlindungan dari Allah, diberi karunia panjang umur, kebahagiaan, kesehatan serta selalu tercapai apa yang dicita-citakan.

26 Juni harinya Adhe Riana!

Dua hari berturut-turut seminggu kemarin, tanggal 26 dan 27 Juni dua orang sahabat kita merayakan hari jadinya. Yang berulang tahun tanggal 26 adalah Riana Permasari atau yang sering kita panggil Adhe, sedangkan tanggal 27 adalah hari bahagia untuk Ujie, yang lengkapnya bernama Suzy Herawati


Adhe dan Kika, main cukur-cukuran. (Kalo Ipang pasti maunya main dokter-dokteran...)

Riana bersekolah di Lab School sejak TK, sampai lulus bareng-bareng kita semua, dan sampai sekarang pun masih selalu aktif ikutan di setiap acara angkatan kita. Bahkan saking aktifnya, Rendra –suaminya Adhe- pun sudah seperti anak Labs 1988 juga karena setiap ada Adhe, Rendra pun ikutan menemani. Hampir dalam setiap acara angkatan kita pasti Rendra jadi suami siaga...hahaha...

Ada masa sewaktu kelas 3 SMA dulu, dalam seminggu pasti ke rumah Adhe, les matematika….! Berangkat dari sekolah ke simpang tiga habis itu naik Mikrolet M-21 kalo ngga' salah, turunnya tepat beberapa meter di rumah Adhe. Pesertanya ramai juga. Anggotanya selain gue adalah Adhe sang tuan rumah, Dessy, Njik, Ipul, Pepy kalo ngga’ salah…trus siapa lagi ya…gue lupa? Hahaha…..padahal mau les mau ngga’ udah ketebak lah….pasti jeblok juga. Udah belajar mati-matian plus belajar tambahan tetep aja hasil NEM matematika gue kepala 3, masih mendinglah daripada si Satya yang memecahkan rekor NEM Matematika…hahaha…..! Jadi udah kebayang kan suasana belajarnya. Kalo gue sih paling 15 menit pertama doang seriusnya, habis itu sih pasti udah ketebaklah.....bablasss…..malah ambil pinsil dan kertas kosong, terus corat-coret gambar-gambar....habisnya, mikirin angka jelimet banget....

Setelah sempat beberapa tahun hidup diluar negeri mengikuti dinas Rendra yang ditempatkan di luar sebagai tugas dari kantornya, Adhe kembali ke Indonesia lagi, dan langsung terjun menjadi aktifis angkatan 1988. Terakhir pas JJS tanggal 22 Juni kemarin pun Adhe ikutan.

Selamat ulang tahun buat Adhe Riana, panjang umur, semoga selalu dilindungi dan dilimpahi karunia dan rahmat oleh Allah, diberikan kesehatan, kesejahteraan dan kebahagiaan bersama keluarga.

Tuesday, July 3, 2007

JJS-22 Juni kemarin...







Selamat pagi temans...setelah menghilang sekitar seminggu, ini gue pasang lagi beberapa foto hasil jepretan Pepy saat JJS-Janjian Jumat Sore tanggal 22 Juni kemarin. Gue sendiri ngga' ikutan. Makanya ngga' bisa cerita banyak. Tapi denger-denger sih, katanya acara kemarin tetep aja ramai...Silahkan dinikmati foto-fotonya