Thursday, September 27, 2007

Futsal jilid 2


Dady, Pepy, Ipang, Trige

Ini ada foto-foto waktu Futsal kemaren, gue baru dapet dari Acink....
Terlihat sekali semangat teman-teman dalam menggocek si bola bundar...


Dady mencoba melewati pemain lawan.......bingung, mana bola mana Kiki?


Goooooooooooolllllllllll!!!!!!

Buka puasa bersama Labs88!

Temannsss.....

Hari Minggu nanti, tanggal 30 September 2007, Insya Allah Labs88 akan mengadakan acara buka puasa bersama, disambung dengan shalat tarawih bersama yang akan diselenggarakan di kediaman rekan kita Rizkijanto-Kiki Gemblong, yang beralamat di Jalan Inspeksi Saluran No B21-Kalimalang Jakarta Timur. Acara ini Insya Allah akan dimulai pada pukul 17.00 WIB sampai kita bosan.....

Acara siraman rohani ini jua akan diisi oleh ustad beneran....bukan Haji Kiki atau Ustad Njik...hehehe...Jadi semoga bisa bermanfaat buat kita semua! Kan terakhir kita dengerin ceramah agama bareng-bareng bukannya waktu SMA dulu, jamannya dengerin ceramah jumatan Pak Hasanuddin...hehehehe...Jadul banget ya...

Selain itu temans, untuk kelancaran acara, dimohon kerelaannya untuk iuran Rp.50.000/ orang yang bisa teman-teman transfer melalui rekening BCA N0 3011431788 a/n Judy Lifa/ Riana Permasari

Konfirmasi kehadiran teman-teman bisa melalui SMS ke tiga teman kita dibawah ini....

Dina Subingar: 0816945330
Adhe Riana : 085697238889
Dewi Arimbi : 08129237581

Ditunggu kehadiran rekan-rekan Labs88 semua di hari minggu nanti. Semoga acara ini bisa selalu memberikan rahmah, hidayah dan inayah bukan kita semua serta senantiasa menyambungkan tali silaturahmi yang sudah kita jalin sejak duluuuuuuuuu bangeett..

Tuesday, September 25, 2007

Meeting besar di rumah Dina

Kompleks Loka Indah nampak beda sekali dari lebih duapuluh tahun lalu, kala gue pertama kali ke tempat ini. Tanah-tanah kosong yang dulu sempat gue lihat, sudah gak ada lagi. Semua sudah diisi oleh perumahan-perumahaan bertanah luas dan berpagar tinggi. Gak heran begitu memasuki area kompleks yang terletak di Warung Buncit ini, gue agak pangling. Berubah hampir 180 derajat. So, gak heran pas nyari rumah Dina Subingar, perlu feeling yang super kuat. Satu hal yang menguatkan feeling gue, dulu dekat rumah Dina ada lapangan olahraga, kalo gak lapangan tenis, ya golf.

“Jangan-jangan lapangan ini pun sudah punah jadi perumahan?” pikir gue dari balik kaca mobil. Alhamdulillah, developer Loka Indah gak “iseng-iseng” amat, buat menyulap lapangan tenis dan golf menjadi rumah gedong. Tahu dong, di Jakarta ini, kontraktor atawa developer pandai banget “menyulap” lahan kosong, menjadi mal atau real estate. Ya, tentu “sulapan” mereka baru berhasil, setelah ada kongkalikong dengan pemerintah. Ups! Kok gue jadi tendensius begitu sih? Sorry! OK, balik lagi, lapangan memang satu-satunya “cue” gue buat tahu posisi rumah Dina, selain nomor 25 tentunya. Nah, karena lapangan masih eksis, “Sekarang tinggal cari nomor 25 deh!”

Ngomong-ngomong ngapain sih gue ke rumah Dina? Mungkin teman-teman juga ada yang tanya. Begini friends, malam tanggal 20 September kemarin, Ipang dan Dina punya inisiatif buat ngumpulin teman-teman anggota ikatan alumni Labs 88 “Yang Penting Kompak”. Goal-nya, buat mematangkan usulan-usulan yang sempat dilontarkan, saat dinner di Kemang Food, kelar main Futsal beberapa waktu lalu. Singkatnya: meeting ikatan alumni, gitu. Agenda meetingnya: buka puasa bersama, donor darah, dan reuni 20 tahun “Yang Penting Kompak” tahun depan.

Pada saat gue hadir, beberapa teman kita sudah ngumpul. Mereka adalah Ipang, Pepi, Ijam, Arief, Fitri, Dewi, Ade Riana, dan Dina sebagai tuan rumah. O iya, sebelumnya, mereka sempat melakukan buka-bukaan dulu. Jangan ngeres, lah! Maksudnya buka puasa bersama. Gak heran malam itu, makanan Alhamdulillah gak kekurangan. Ada cap cay, mie goreng, dan puyunghai. Untuk kue, ada kue pastel isi sayur, donat isi teri (gak mungkin kan?), dan makroni skrutel. Gak ketinggalan ada es buah segar ceria. Mayoritas makanan dan minuman, disediakan sama tuan rumah yang cantik dan baik hati: Dina Subingar. Jadi, gue dan teman-teman yang hadir kudu mengucapkan secara aklamasi: “Terima kasih Dina!”

Agenda pertama yang dibahas malam itu adalah buka puasa bersama. Seperti rapat-rapat sebelumnya, terjadi usulan-usulan mengenai kordinatornya, tanggal pelaksanaan, acara di hari-H nya ngapain, dan soal tempat pelaksanaan.

Mengenai waktu, disepakati pelaksanaan buka puasa pada tanggal 30 September 2007. Trus mereka yang datang kudu menyumbang 50 ribu perak.

Kalo kita tengok di kalender, tanggal 30 jatuh pada hari Minggu. Pemilihan hari Minggu, karena dianggap hari yang kemungkinan besar banyak alumni Labs 88 yang bisa ikutan hadir. Maklum hari libur kerja.

Jadi, kalo bisa rekan-rekan jangan ada aktivitas lain, selain datang ke buka puasa bersama. Kalo ada rencana ke luar kota, ya dibatalkan aja. Kalo ada keluarga yang mau married di tanggal-tanggal itu, tolong bilangin diundur saja. Termasuk yang mau punya hajatan, sunatan, arisan, dan lain-lain. Intinya, nyok kita ramein buka puasa bersama!

Mungkin ada yang tanya juga, kenapa bertepatan dengan peringatan G 30 S PKI? Terus terang, kami gak bermaksud menyinggung atau mengingatkan para korban keganasan G 30 S PKI, lho. Kami bukan anak buah Aidit. Kami juga bukan pengikut Orde Baru (Orba). Memang, kami dilahirkan di masa Orba, tapi kami gak main politik-politikan, kok, apalagi sampai terjun ke politik praktis segala.

Dalam pelaksanaan buka puasa ini, Fitri menjadi Kordinator-nya. Penunjukan Fitri tentu bukan tanpa alasan. Sekarang ini track record-nya sebagai kaum muslimah, patut dibanggakan. Tentu gak perlu disebutkan satu per satu lah. Nanti dibilang riya lagi. Yang pasti, untuk urusan rohani, Fitri selalu memberi usulan yang luar biasa. Sebelumnya ia sempat melontarkan ide ngaji bulanan alumni Labs 88.

“Jadi buka puasanya dimana nih? Di rumah Fitri atau Kiki, nih?” tanya Dina.

“Kalo gue mah pilih di rumah Fitri,” celetuk Ade Riana, yang malam itu seperti biasa ditemani sang suami tercinta: Rendra. “Soalnya rumah Fitri deket sama rumah gue,” tambah Ade. Lah, pantes aja!

“Mending kita voting deh,” usul Dina, seraya anggota DPR/MPR dalam sebuah sidang paripurna. Dari voting itu menghasilkan suara seimbang: 50% suara mengusulkan buka puasa di rumah Fitri, 50% sisanya di rumah Kiki. Meski berimbang, setelah melakukan musyawarah dan mufakat, diputuskan buka puasa akan dilaksanakan di rumah Kiki.

Buat buka puasa ini, rekan-rekan dimohon buat konfirmasi kehadirannya (plus uang sumbangan yang 50 ribu itu, tentunya), kalo gak ke Fitri (sebagai kordinator), ya ke Dina atau Ade Riana. Ini tujuannya buat membantu tim buka puasa nge-booking makanan. O iya, sebelum lupa, Insya Allah nanti pas buka puasa bersama, akan ada Ustad dan Da’i kondang. Bukan dari Pildacil, tapi khusus didatangkan dari Hollywood...hehehe enggak ding! Tapi kalo soal akan ada Ustad, itu beneran, lho. So, jangan gak hadir ya!

Saat itu jam sudah menunjukan pukul 21 lewat. Menurut gue cukup malam di bulan puasa, karena pagi-pagi kan kudu bangun sahur. Nah, berhubung agenda meeting masih ada dua lagi, rekan-rekan kita sepakat “maju jalan” alias meneruskan meeting. Terus terang gue sempat berpikir, rekan-rekan kita ini “gila” juga komitmen-nya. Luar biasa!!!

Agenda pertemuan selanjutnya adalah ngomongin soal donor darah. Lagi-lagi gue berpikir, kok pembicaraan donor darah gak ada progres-nya acan. Yang diomongin itu-itu terus. Mentah terus! Apa yang salah ya? Bukan maksud membuka siapa yang salah dan siapa yang benar, lho. But anyway, inti pembicaraan agenda donor darah malam itu adalah, Ipang wajib mutusin secara tegas. Maksud?

Begini, maksudnya. Donor darah akan tetap dilaksanakan dengan tetap mempertimbangkan aspek waktunya. Mengenai siapa yang akan membantu dalam kepengurusan panitia donor darah, Ipang nanti
yang bakal menentukan. Yang pasti, rekan-rekan yang hadir malam itu sepakat, siapapun orang yang akan “menggerakkan” program donor darah ini, pasti didukung 100%, asal terus berkordinasi (baca: punya komitmen dan komunikatif).

Agenda terakhir yang dibahas adalah momentum 20 tahun Labs 88. Sebagaimana sudah dibicarakan di Kemang Food tempo hari, momentum 20 tahun gak harus membuat reuni satu malam. Ada baiknya dibuat seperti sebuah rentetan acara selama tiga hari dengan agenda membuat program sosial (misalnya bakti sosial) dan program kesehatan (sunatan masal, donor darah, dll). Namun malam itu rekan-rekan gak langsung mutusin buat ngejalanin reuni model begitu. Anto ngusulin perlu ngebuat questioner, dimana questioner tersebut bertujuan buat mengetahui respon teman-teman. Nah, karena kebetulan elo udah baca tulisan di blog ini, tolong respon questioner di bawah ini ya.

1.
Perlu gak sih kita membuat reuni 20th Labs88 ?
[A] Perlu
[B] Nggak Perlu
[C] Terserah
[D] Jawaban lain:

2.
Kalo perlu seperti apa konsep reuninya? [Bagi yang menjawab “Perlu”]
[A] Seperti reuni ke-19 kemarin aja
[B] Karena momentum 20 tahun, jadi konsepnya harus beda, misalnya dibuat rangkaian acara.
[C] Biasa-biasa aja deh. Selamatan bikin tumpengan, berdoa, terus ceramah ustad, deh.
[D] Jawaban lain:

3.
Kalo gak perlu kenapa?
[A] Baru kemarin reuni, masa mau reuni lagi.....Cappeee, deh!
[B] Kayaknya ngabis-ngabisin waktu dan uang, deh!
[C] Gak punya alasan, tapi sekali gak perlu tetap gak perlu!
[D] Jawaban lain:

4.
Apakah teman-teman pasti hadir di reuni tersebut? (Jika teman-teman memilih perlu dibuat reuni)
[A] Of course, dong!
[B] Hmmm...gak tahu deh bisa apa gak
[C] Males, ah! Soalnya pasti ketemu sama si anu...
[D] Jawaban lain:

Teman-teman cukup mem-bold jawaban yang dipilih atau mengisi jawaban lain yang sudah tersedia. Jika teman-teman sudah mengisi questioner tersebut di atas, mohon kirim via blog ini atau via email ke Ipank di eepank@yahoo.com atau ke Salsa di salsabila25@yahoo.com. Kalo gak mau via email, bisa juga dititip antar teman alumni Labs88 lain.

Jawaban elo-elo sekali sangat diharapkan dan ngebantu banget. So, please respond ya!.....

Malam sudah semakin larut. Beberapa orang sudah kelihatan “teler” berat. Jam memang sudah menunjukan pukul 22 lewat. Ipang mutusin, meeting kali ini kelar. Selesai gak selesai dikumpulkan. Kebetulan memang sudah selesai, sih. Mata Dina juga sudah kerlap-kerlip. Gak enak dong, masa tuan rumahnya sudah ngantuk, tamu-nya gak tahu diri?

Entah sudah kenyang atau sudah ngantuk, makanan kecil di meja masih banyak. Kalo saja para risoles dan para donat bisa ngomong, pasti mereka sudah berteriak-teriak begini: “Om-Om, godain kita dong!” Nah, supaya gak mubazir, para ibu-ibu (Ade dan Dina) ngebakali para bapak-bapak kue. Walhasil, persis kayak pulang selamatan, rekan-rekan kita membawa “oleh-oleh”. Sebelum meninggalkan pagar rumah, kami pun kembali mengucapkan thx to Dina Subingar yang sudah menyediakan tempat dan makanan. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah. Amin!

Demikian laporan pandangan mata dari Brillianto alias Anaknya Pak Prodjo.....

Sunday, September 16, 2007

Janjian dengan Ujie di Bandung

Gue lagi ada di Bandung, kebetulan sedang shooting untuk iklan tv terbaru yang gue bikin. Cuma dua hari, sabtu dan minggu. Beberapa hari sebelumnya, gue sempet telpon-telponan sama Thaya. Dia mengabarkan kalau sahabat kita yang sudah lama tinggal di New York sana sedang ada di Bandung juga. Siapa lagi kalau bukan Suzy Herawati atau Ujie!

Akhirnya, barusan aja, gue ketemuan sama Ujie yang datang bareng kakak perempuannya serta tak ketinggalan Thaya dan Acink yang repot-repot datang juga ke Bandung. Setelah shooting gue selesai dan urusan mereka selesai, akhirnya kita semua ketemuan di tempat gue menginap di Hotel Geulis Dago. Kebetulan coffee shopnya masih buka, jadilah kita ngumpul, ngeriung kalau kata orang sunda.

Ternyata sudah sekitar tujuh tahun gue ngga' ketemuan sama Ujie. Mungkin banyak juga teman-teman 88 yang sudah lama banget ngga' ketemu sama dia. Jangankan yang tinggal di luar negeri, wong yang sama-sama satu kota di Jakarta aja kadang-kadang juga ngga' pernah ketemuan juga. Ngga' ada perubahan sama sekali yang gue lihat dari Ujie. Sama seperti kalo kita ketemu beberapa tahun lalu....



Ujie sendiri sudah beberapa hari ini di Jakarta, sampai tanggal 22 nanti dia baru pulang lagi ke NY, karena tanggal 24nya sudah harus masuk kerja lagi. Ujie adalah salah satu dari beberapa sahabat kita yang tinggal di luar negeri seperti Satya di Singapura, Herry Iswahyudi di Jerman, Apit dan Anna di Sydney, Rasyad di Malaysia, Inno di Amerika, Yulia di Perancis (Kalau ngga' salah) terus juga ada Yunetin di Inggris dan mungkin banyak lagi teman-teman kita yang berdomisili di luar tapi kebetulan gue ngga' dapat datanya....



Akhirnya kita berlima pun ngobrol santai. Ngga' lama-lama sih sebab Ujie dan kakaknya juga mau istirahat, gue juga mesti istirahat karena shooting seharian dan Acink-Thaya juga mesti ke Jakarta. Akhirnya setelah kurang lebih satu setengah jam ngobrol, plus-foto-foto, sekitar jam 12 malam kita bubaran...Mungkin takut jadi labu kayak Cinderella....

Berikut ini gue pasang beberapa foto waktu kita ketemuan tadi....

Friday, September 14, 2007

Laporan Futsal dari Anto....

Temans... Ini adalah laporan pandangan mata saat Labs'88 mengadakan acara Futsal beberapa waktu lalu. Ditulis dan diracik oleh Anto Prodjo. Silahkan dinikmati......

Kalo ada kemauan, pasti ada jalan. Ada gula ada semut. Begitulah pepatah kuno yang meski gak nyambung, tapi tetap up date. Meski dimana-mana hujan, banjir, dan macet, beberapa anak Labs 88, tetap punya jalan untuk melaksanakan kegiatan main futsal di Kemang. Ipang, Trige, Anto, Kiki, Pepi, dan Dady membuktikan itu. Pada Jumat malam, 8 September 2007 lalu, mereka berfutsal-futsal ria. Selain mereka, hadir pula Dina, Salsa, Ade Riana, Acing, Taya, dan Ijam. Kehadiran mereka menjadikan suasana gerimis yang mengundang menjadi hangat, sehangat kompor gas.

Bak tim nasional, persiapan mereka untuk main futsal luar biasa. Setidaknya begitulah pikir anak-anak Labs 88 itu. Selain bawa celana pendek dan kaos ganti, mereka membawa sepatu kets dan handuk kecil. Bahkan ada yang bawa kaca mata renang, sapu tangan, bando, jepitan rambut, sendok dan garpu segala. Entah buat apa aksesoris yang gak nyambung untuk melaksanakan futsal malam itu. Namun bisa dimaklumi. Acara main futsal ini baru pertama kali dilakukan. So, kalo ada aksesoris yang gak nyambung, ya wajarlah.



Trige dan Dady bisa jadi dua rekan kita yang cemerlang main futsalnya. Kalo ada pemilihan Abang-None Futsal, barangkali mereka bisa terpilih menjadi peserta favorit. Betapa tidak, permainan futsalnya aduhai. Gocek sana, gocek sini. Tendang sana, tendang sini. Sundul sana, sundul sini. Goyang sana, goyang sini. Pokoknya seru. Permainan Trige mengingatkan kita pada permainan Inul Daratista, eh salah Rully Nere. Sementara permainan Dady mengingatkan kita pada aksi Anthonio Kasparov. Dengan skill yang luar biasa, segala sudut di lapangan futsal, mereka hajar tanpa sisa. Tak heran gawang musuh jebol tak karuan.



Pada awal-awal permainan, tim dibagi 2 pemain. Masing-masing 3 pamain. Tim A dikomandoi oleh Kiki dibantu Anto dan Pepy. Tim B dikomandoi Ipang dibantu Trige dan Dady. Detik-detik pertama, Tim A terus menerus diserang. Gol-gol indah dan gak indah terus digulirkan Tim B. Menurut jubir Tim A, Kiki, “Jagoan biasanya kalah dulu”. Ternyata, sampai dengan akhir pertandingan, Tim A tetap kalah. Menangapi kekalahan ini, Kiki berkomentar lagi, “Masih mending kalah futsal, daripada korupsi”. Benar juga ya?



Sudah bisa diprediksi nafas teman-teman kita main futsal, pasti gak lebih dari 1 jam. Maklum, nafasnya bukan nafas yang steril lagi. Sudah terkontaminasi. Ada yang punya nafasnya tinggal sehari dua hari gara-gara kebanyakan nikotin. Makanya jangan mau beli tembakau, kaya-kayain pabrik rokok aja. Walhasil, nafas kembang kempis (temannya kembang setaman). Untung saja ada dua cowok bule yang ikut-ikutan main futsal. Kalo gak, bisa-bisa rekan-rekan Labs 88 digotong masuk USG, eh salah UGD.

Kelar futsal, kami kemudian ngobrol visi dan misi Labs 88. Awalnya santai, eh lama kelamaan setengah serius, eh berubah jadi serius. Mumpung perut menagih janji minta makanan, kami memutuskan untuk melanjutkan obrolan sambil makan malam. Bukankah lebih nikmat, dalam keadaan perut kenyang, otakpun jadi encer. Gagasan yang brilian pasti akan muncul dengan seksama dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Awalnya beberapa ide tempat makan digulirkan. Ada yang milih di warlong. Ada yang milih di McD aja, karena di situ jualan ayam Kentucy (lho?). Yang terakhir ada yang pilih makan the aja di kebun teh Puncak. Karen aide-iedenya ngawur, maka tempat yang dipilih ya gak jauh dari lokasi futsal: Kemang Food.

Buat rekan-rekan yang sudah pernah ke Kemang Food, pasti sudah ngerasain dikerubungi para penjual makanan. Yap! Bak selebritis, calon pembeli langsung disambut dengan deftar menu dari para penjual makanan itu. Belum juga duduk dengan sempurna, daftar menu itu sudah harus kita “nikmati”. Sebenarnya, gaya main kerubutan seperti itu lazim dilakukan di food court manapun. Bukan salah mereka sih, karena mereka mungkin pakai cara “jemput bola” ke pelanggan. Namun sebagai pelanggan, kok kayak-kayaknya gak ada kebebasan lagi buat duduk beberapa menit, menikmati pemandangan sekitar dan kemudian baru memutuskan mau makan apa ya…



Gak semua rekan-rekan yang sebelumnya muncul di lapangan futsal ikutan nongkrong di Kemang Food. Trige, Dady, dan Salsa misalnya. Mereka lebih memutuskan untuk pulang duluan, karena takut rumah mereka kebanjiran dan terjadi gempa susulan. Tinggallah Ipang, Kiki, Jambrud, Anto, Pepi, Dina, Acing, Thaya, dan Ade yang masih stay tune.

Sambil makan, kami meneruskan obrolan serius tadi. Beberapa hal yang sebenarnya juga perlu mendapat masukan dari teman-teman lain di blog dan milis. Apakah kita perlu melaksanakan reuni 20 tahun? Lalu niat membuat donor darah? Apa program di bulan puasa?

Anto sempat menggulirkan pernyataan “bodoh” dan ide. Bahwa sebenarnya kalo hanya melaksanakan reuni seperti kemarin, sangat sayang. Tak ada hal yang “berkesan” yang bisa kita dapat. Mungkin maksudnya bagus, ingin mengumpulkan orang-orang yang kemarin tidak sempat ikut reuni datang. Namun ada beberapa faktor yang kudu dicermati. Pertama, waktunya dekat dengan reuni kemarin. Kedua, jangan-jangan yang datang reuni orangnya itu-itu juga. “Gue usul, momen 20 tahun ini dibuat seperti rangkaian acara. Bukan cuma dalam satu malam ketemu setelah itu bubar, seperti kemarin,” usul Anto. Maksud Anto, ada 3 hari yang bisa kita lakukan kegiatan berbeda, misalnya ada baksos, sunatan masal, jogging bersama, donor darah, dan beberapa aktivitas lain.



So far dari usulan tersebut, Dina dan Pepi setuju. Sisanya masih abstain, termasuk Ipang. Ada juga yang golput. Kiki misalnya. Sejak pemilihan calon gubernur DKI kemarin, ia cenderung golput. Nah, buat rekan-rekan yang membaca blog ini, mohon sumbang saran dan masukan mengenai usulan tersebut ya. Dengan begitu, konsep reuni 20 tahun Labs 88 semakin jelas.

Wednesday, September 12, 2007

Puasa, Kiki Gemblong dan Es Kelapa!

Kalo ingat bulan puasa, gue selalu ingat cerita klasik ini...
Suatu hari dulu, selepas jam pulang sekolah, ketika panas terik matahari diatas langit rawamangun, kita bersiap-siap untuk pulang (atau main tepatnya...) Seperti biasa, tempat favorit menunggu bus sekaligus nongrong ngga' jelas juntrungannya, dimana lagi kalo bukan di depan sekolah, tempat Mie Ayam Iwan dan Es Kelapa Jack yang kondang itu.

Gue termasuk orang yang ada disitu. Siapa-siapa lagi lengkapnya, gue lupa. Tapi yang jelas salah satunya adalah teman kita Kiki Gemblong alias Rizkijanto si calon anak menteri....
Entah bujukan dan bisikan apa yang dia dengar, tiba-tiba saja tercetus dari mulutnya...."Ah..., gue pengen buka puasa nih..." Mungkin juga karena tak tahan melihat es kelapa Jack yang terhidang dengan es batu yang dingin....! Hahahaha....bulan puasa memang sering berjalan lurus dengan es kelapa!

Akhirnya dengan kemantapan yang luar biasa, Kiki pun memesan segelas Es Kelapa Jack (harganya cepek, masih inget gue!) Sialan juga nih si tambun, bikin ngiler aja...Panas-panas, puasa pula, eh...dia malah punya segelas es pelepas dahaga ditangan. Karena rasa haus yang sudah diubun-ubun, Kiki pun mengambil tempat duduk di bangku kayu panjang dan langsung...glek...glek...glek...air kelapa pun diminumnya.

Ketika gelas masih dibibir dan mata merem melek, tiba-tiba dari arah Jalan Pemuda muncul sebuah mobil sedan yang melintas tepat di depan es kelapa Jack. kaca belakang kirinya pun terbuka....dan terdengar..."Kiki..., ayo pulang!".....Ternyata yang menyuruh pulang tak lain adalah nyokapnya Kiki sendiri....hahahaha! Sudah buka puasa tanpa baca Allahumma Laka Shumtu...dst, eh malah ketauan nyokap siang-siang minum es kelapa....

Kontan kita semua yang ada diwarung Jack saat itu tak bisa menahan ketawa terpingkal-pingkal setelah si Gemblong kemudian jalan pelan-pelan beringsut masuk ke mobil nyokapnya...pasti dimarahin abeeess di dalam mobil. Kebayang kan, dari rawamangun sampe kali malang....hehehe! Ini salah satu cerita puasa yang paling gue inget dari sekian banyak cerita-cerita jaman dulu ketika bulan ramadhan tiba. Mungkin saat ini gue juga yakin kalau si Gemblong masih ingat dengan kelakuannya dulu, walaupun sekarang sudah berbeda jauh. Kiki sudah bergelar Haji Rizkiyanto sekarang......

Besok sudah ramadhan lagi teman-teman.....mohon maaf lahir batin sebelumnya menyambut bulan puasa ini. Gue mau mengucapkan selamat beribadah ramadhan, semoga kita selalu diberi kekuatan dan kesabaran dalam bulan mulia ini.

Selamat berpuasa!



Thursday, September 6, 2007

Futsal besok malam

Ngga' kerasa ya....

Sudah bulan September, habis itu Oktober, November, Desember, tahun baru lagi. Time flies...
Di awal september ini gue mau ucapin selamat ulang tahun dulu buat dua orang teman, yang gue dapaet tanggal ulang tahunnya dari friendster. Selamat ulang tahun buat Fifi Afiah tanggal 1 September kemarin, buat Arief Anwar tanggal 6 besok serta buat Sugi Hadi alias Sugimampir yang tanggal 13 nanti akan berulang tahun juga. Selamat...selamat...semoga teman-teman yang berulang tahun selalu diberikan kesehatan, kebahagiaan dan kesejahteraan oleh Yang Maha Kuasa.

Disela-sela kesibukan kita masing-masing, ngga' ada salahnya kalau besok malam kita ngumpul-ngumpul lagi, sambil main futsaaaaalll! Mumpung masih kuat lari-lari dikit, biar badan sehat, perut cit-bun dan aneka gelambirs bisa berkurang sedikit (0,000000001 cm), kalau soal kalah menang entar dulu deh....itu jadi nomor enam belas! Yang penting ngumpulnya, becandanya, makannya....hehehe...

Siapapun bisa ikutan selama alumni Labs88, beserta anak-anak-istri-suami-pacar-tunangan-ortu-mertua-selingkuhan-teman-aa-teteh-kakek-nenek-
...siapa aja....boleh. Acaranya besok Jumat 7 September, jam 19.30, tempatnya di Lapangan BINTANG FUTSAL Jl.Kemang I kav.79, kalau dari McD ke arah Kemchiks.

Menurut boss Ipang yang memimpin langsung acara besok, selain berolahraga, ketemuan ini juga buat sekedar ketemuan setelah beberapa lama kita ngga' ketemuan, bisa juga ngonmongin acara reuni besar tahun depan. Denger-denger sih banyak juga yang mau datang....apalagi mendengar kalau Ipang, Kiki, serta Mahyuzar mau mendemonstrasikan atraksi sepakbola ajaib esok hari.

Datang ya teman-teman (Jadi ingat kata-kata di undangan ulang tahun jaman kecil dulu...hehehe), biar acaranya rame, biar seruuuu, biar kita sehat juga, maklum...bentar lagi kita semua menyentuh kepala 4...hehehe...tua juga ya kita...


Aldri, Ayub, Fadhil, Sasono, Junaedi, Doyok menggaruk pantat, Dibyo dan Caca (Dari belakang)


Tele, Thaya, Dina, alm. Yunita, Kuyo, Asti, Emma, Nana Cipoet


Beberapa teman 88 saat tanding basket lawan angkatan 87
Atas: Siti Sabrina,
Bawah: Fitri, Lisa, Retno, Mpet


Bertanding lawan angkatan 89
Bawah: Njik, Ari, Esal, Rija, Bie, Trige


Raja, Arief, Arie, Ipang dan Trige, mejeng dulu sebelum main! Foto selalu duluan, prestasi...belakangan.....

Oke temans...di atas ini gue pasang beberapa foto jaman sekolah dulu, waktu kita masih rutin olah raga at least seminggu sekali, mau itu main basket, bola, atau yang massal satu sekolahan, lari pagi serta ikut senam kesegaran jasmani...hahaha...masih ingat lagunya pasti!

Sampe ketemu besok ya.
Ingat semboyan olahraga....
Men Sana In Corporesano! Paimen kesana main sama Sasono!